UMKM Pertanian: Bisnis Organik yang Semakin Diminati

Pertanian organik kini bukan lagi sekadar tren, tetapi telah menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat Indonesia yang semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan. Seiring meningkatnya permintaan terhadap produk pangan yang sehat, UMKM pertanian organik pun ikut berkembang pesat di berbagai daerah.

Menariknya, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang dulunya hanya berfokus pada pertanian konvensional kini mulai beralih ke sistem pertanian organik. Hal ini bukan tanpa alasan — pasar produk organik terus tumbuh setiap tahun, baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor. Pertanian organik adalah sistem pertanian yang mengutamakan keseimbangan ekosistem alami tanpa penggunaan bahan kimia sintetis, pestisida, atau pupuk buatan.

Apa Itu UMKM Pertanian Organik?

UMKM pertanian organik adalah usaha kecil menengah yang bergerak di bidang budidaya, pengolahan, atau distribusi produk pertanian yang dihasilkan tanpa bahan kimia sintetis. Produk ini mencakup sayur-mayur, buah-buahan, rempah-rempah, hingga olahan seperti beras organik, madu, dan kopi organik.

Konsep organik tidak hanya sebatas pada cara menanam, tetapi juga mencakup cara mengolah tanah, penggunaan benih alami, dan pengelolaan limbah pertanian. Banyak UMKM kini mulai menerapkan sistem pertanian terpadu — menggabungkan pertanian, peternakan, dan perikanan dalam satu ekosistem yang saling mendukung.

UMKM Pertanian organik

Alasan Mengapa Bisnis Pertanian Organik Kian Diminati

1. Kesadaran Konsumen yang Meningkat

Konsumen modern semakin peduli dengan asal-usul produk yang mereka konsumsi. Mereka mencari produk yang sehat, bebas bahan kimia, dan ramah lingkungan. Tren inilah yang membuat produk pertanian organik semakin diminati. Data dari beberapa riset pasar menunjukkan bahwa penjualan produk organik meningkat lebih dari 10% setiap tahun di Asia Tenggara.

2. Dukungan Pemerintah dan Lembaga Terkait

Pemerintah Indonesia kini mulai memberikan perhatian lebih pada sektor pertanian berkelanjutan. Berbagai pelatihan, bantuan bibit, hingga akses permodalan diberikan bagi UMKM yang ingin beralih ke sistem organik. Program sertifikasi pertanian organik juga semakin mudah diakses oleh petani kecil.

3. Potensi Pasar Ekspor yang Luas

Negara-negara seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa memiliki permintaan tinggi terhadap produk organik dari Asia, termasuk Indonesia. Jika dikelola dengan baik, UMKM pertanian organik dapat menjadi pemain penting dalam rantai pasok global. Kualitas produk dan konsistensi pasokan menjadi kunci utama untuk menembus pasar internasional.

Keuntungan Menjalankan UMKM Pertanian Organik

1. Produk Lebih Sehat dan Aman

Karena tidak menggunakan pestisida atau pupuk kimia, hasil panen pertanian organik lebih aman dikonsumsi. Selain itu, kandungan nutrisi seperti vitamin dan mineral cenderung lebih tinggi dibandingkan produk pertanian biasa.

2. Harga Jual Lebih Tinggi

Produk organik memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar. Konsumen bersedia membayar lebih karena mereka memahami manfaat kesehatan dan dampak positif terhadap lingkungan. Bagi UMKM, ini menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan tanpa harus memperluas lahan secara signifikan.

3. Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Pertanian organik menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang dan mengurangi pencemaran air. Dengan kata lain, metode ini mendukung pertanian berkelanjutan yang dapat diwariskan ke generasi berikutnya tanpa merusak alam.

4. Citra Positif bagi Pelaku Usaha

Dalam era digital saat ini, konsumen sangat memperhatikan nilai dan etika suatu merek. UMKM yang berkomitmen pada prinsip keberlanjutan dan ekologi memiliki daya tarik tersendiri. Mereka dianggap peduli terhadap bumi dan kesehatan masyarakat.

Tantangan yang Dihadapi UMKM Pertanian Organik

Meski menjanjikan, menjalankan bisnis pertanian organik juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satu kendala terbesar adalah masa tanam yang cenderung lebih lama dibandingkan pertanian konvensional. Selain itu, proses sertifikasi organik memerlukan biaya dan waktu yang tidak sedikit.

Namun, tantangan tersebut dapat diatasi dengan kolaborasi antarpetani dan komunitas lokal. Beberapa daerah bahkan telah membentuk koperasi pertanian organik untuk memperkuat posisi tawar di pasar dan menekan biaya produksi bersama.

Strategi Pengembangan UMKM Pertanian Organik

Agar bisnis pertanian organik bisa terus tumbuh, pelaku UMKM perlu menerapkan strategi yang tepat, seperti:

  • Inovasi Produk: Mengolah hasil pertanian menjadi produk turunan seperti jus organik, pupuk kompos, atau kemasan ramah lingkungan.
  • Digitalisasi Pemasaran: Memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
  • Kolaborasi dengan Pemerintah: Mengikuti program pelatihan dan sertifikasi agar produk diakui secara resmi.
  • Menjaga Kualitas: Konsistensi hasil panen dan transparansi proses produksi menjadi kunci kepercayaan konsumen.

Contoh Sukses UMKM Pertanian Organik di Indonesia

Salah satu contoh sukses datang dari petani di daerah Jawa Barat yang berhasil mengekspor sayuran organik ke Singapura. Mereka memanfaatkan teknologi sederhana, sistem tanam berkelanjutan, dan branding yang kuat. Cerita seperti ini membuktikan bahwa sektor organik bukan hanya tren, melainkan masa depan pertanian Indonesia.

Peluang Masa Depan UMKM Pertanian Organik

Dengan meningkatnya kesadaran global terhadap isu lingkungan, bisnis berbasis pertanian organik akan terus berkembang. Pemerintah Indonesia pun menargetkan peningkatan ekspor produk organik dalam lima tahun ke depan. Ini menjadi sinyal kuat bagi pelaku UMKM untuk mulai mengambil bagian.

Sektor ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi, tetapi juga dampak sosial positif bagi masyarakat desa, membuka lapangan kerja baru, dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Baca Juga: Strategi Jitu UMKM Jual Produk ke Marketplace Internasional

Kesimpulan

UMKM pertanian organik adalah salah satu sektor yang memiliki prospek cerah di masa depan. Selain memberikan nilai tambah ekonomi, bisnis ini juga berkontribusi besar terhadap kelestarian lingkungan. Dengan dukungan teknologi, inovasi, dan kebijakan pemerintah, sektor ini akan menjadi salah satu pilar penting pembangunan ekonomi hijau Indonesia.

Jadi, bagi kamu yang ingin memulai bisnis yang sehat, menguntungkan, dan berkelanjutan — pertanian organik adalah jawabannya.


Artikel ini ditulis oleh Tim LSPUMKM-WI.CO.ID untuk mendukung pengembangan UMKM Indonesia yang kreatif dan berdaya saing global.

Leave a Comment

Rating

Uji Kompetensi metodologi, penguasaan materi pelatihan dan praktek penyampaian modul (delivery). Selanjutnya untuk memperoleh akreditasi (Sertifikat Akreditasi Fasilitator), fasilitator mendelivery modul yang dikuasai minimal 2 kali dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Mitra Penyelenggara Pelatihan, dengan nilai minimal 70% atau rating 3,5 dengan range antara 1 – 5. Setiap penugasan pelatih oleh Mitra Penyelenggara Pelatihan telah disertai persetujuan dari LSP UMKM & WI.

Bimbingan

Dalam bimbingan ini dijelaskan alur Uji Kompetensi yang dilaksanakan oleh LSP UMKM & WI . Kemudian, dilanjutkan dengan pendaftaran  untuk mendapatkan akun yang akan digunakan dalam sistem uji kompetensi LSP UMKM & WI . Pada sesi berikutnya, para peserta akan mendapat bimbingan untuk menggunakan sistem uji kompetensi tersebut hingga proses penilaian.

Sertifikasi

Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi. Terkait dengan Standard Kompetensi Kerja telah ditetapkan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pengawas Syariah berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 25 Tahun 2017. Sedangkan SKKNI itu sendiri adalah Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

SERTIFIKASI PENILAIAN DIAKUI INTERNASIONAL

Dengan lisensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau (BNSP) yang
dibentuk  Pemerintah  untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (5) Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Lembaga Sertifikasi Profesi atau (LSP)
menjamin mutu kompetensi dan pelatihan Tenaga Kerja pada seluruh sektor bidang profesi
di seluruh Indonesia.

Sertifikat yang akan Anda dapatkan juga akan diakui oleh dunia Internasional, sehingga
kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Karena dengan memiliki sertifikasi profesi dari LSP
yang telah mendapatkan lisensi resmi dari BNSP, Anda mempunyai sebuah bukti kuat
bahwa Anda memang berkompeten dalam profesi yang Anda geluti. Itu juga memastikan
bahwa Anda mempunyai kemampuan yang mumpuni sebagai seorang profesional.

Sertifikasi kompetensi ini bisa Anda dapatkan melalui pelatihan dari LSP yang mempunyai
lisensi resmi dari BNSP. Dan LSP UMKM & WI, merupakan salah satu LSP yang bisa
membantu Anda untuk mewujudkan keinginan Anda dalam mendapatkan sertifikasi profesi
tersebut.

SERTIFIKASI KOMPETISI KASIR RETAIL

Sumber daya manusia (SDM) memainkan peranan yang sangat vital dalam menentukan
keberhasilan operasional toko. Sumber Daya Manusia (SDM) atau pengelola toko haruslah
mumpuni dan cekatan. Implementasi sistem komputerisasi yang semakin canggih dan
keharusan untuk menjalankan rangkap atau fungsi pekerjaan (multi-tasking) maka karyawan
toko juga harus memiliki kemampuan berhitung (matematika) yang baik, dan kemampuan
untuk bias berbahasa asing tentunya (minimal Bahasa Inggris).

Untuk itu pentingnya melakukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) sebelum terjun
langsung ke dalam dunia kerja. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) itu sendiri. Apabila Sumber Daya Manusia (SDM) telah tersetifikasi,
selain dapat menentukan keberhasilan toko, para Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut
diharapkan mampu untuk bersaing dengan para tenaga kerja asing.

Perlu diingat bahwa bisnis minimarket ataupun retail dan toko adalah bisnis penjualan.
Jadi,segenap karyawan harus memiliki kualitas internal yang sejalan dan mendukung
peranannya sebagai penjual. Kualitas ini meliputi kepribadian (threat), sikap, (attitude),
motivasi dan nilai-nilai (values). Untuk itu pentingnya melakukan pelatihan Sumber Daya
Manusia (SDM).

JADIKAN SERTIFIKASI PENGELOLAAN UKM

Pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, kompetensi menjadi syarat yang harus
dipenuhi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Sejalan dengan itu, Kementerian Koperasi
dan UKM RI, terus berupaya meningkatkan kompetensi UMKM, salah satunya melalui
kegiatan sertifikasi kompetensi UKM. Kegiatan ini berupa memfasilitasi pelatihan serta
sertifikasi kompetensi bagi para pelaku UMKM.

Tujuannya untuk meningkatkan daya saing, mengingat pemberlakuan MEA akan sangat
berpengaruh kepada masuknya tenaga  kerja  asing yang mengakibatkan persaingan
menjadi semakin ketat. Standarisasi dan sertifikasi ini menjadi sangat penting diketahui oleh
para pelaku UKM. Karena selain meningkatkan daya saing, standarisasi adalah upaya untuk
menjaga kualitas produk.

Sertifikasi ini juga berguna sebagai bentuk penyesuaian dan upaya UKM untuk
menunjukkan kepada dunia jika telah memiliki standar tertentu, hingga pengembangan
usaha dapat dikembangkan menjadi lebih luas. Apabila produk telah tersertifikasi maka
konsumen akan semakin yakin, karena produk tersebut sudah pasti terjamin. Itulah alasan
mengapa standarisasi dan sertifikasi saat ini menjadi sangat penting diketahui oleh para
pelaku UKM.