Tantangan UMKM dalam Era Globalisasi: Strategi Bertahan dan Berkembang

Di era globalisasi seperti saat ini, bisnis mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menghadapi berbagai tantangan UMKM globalisasi yang signifikan. Dengan pasar yang semakin terbuka dan kompetitor dari berbagai negara, UMKM Indonesia dituntut untuk terus beradaptasi agar tetap kompetitif. Artikel ini mengulas secara mendalam tantangan-tantangan utama yang dihadapi UMKM dalam menghadapi globalisasi serta strategi agar mereka mampu bertahan dan berkembang.

Call to action LSP UMKM WI

Globalisasi membuka peluang ekspor dan kolaborasi internasional, namun juga menghadirkan tekanan tinggi berupa persaingan produk impor, regulasi ketat, dan konsumen yang semakin selektif. Oleh karena itu, memahami tantangan UMKM globalisasi menjadi hal krusial bagi pemilik UMKM maupun layanan pendukung seperti LSP UMKM Indonesia.

1. Persaingan dari Produk Impor dan Pasar Global

Dengan terbukanya akses pasar global, produk bersaing tidak hanya di pasar lokal tetapi juga dari luar negeri. Banyak produk impor yang menawarkan kualitas bagus dengan harga lebih murah—ini menuntut UMKM Indonesia untuk meningkatkan efisiensi produksi, kualitas, dan nilai tambah untuk tetap bersaing.

2. Standar internasional dan sertifikasi

Pembeli internasional sering kali mengharuskan sertifikasi mutu seperti ISO, sertifikasi organik, atau sertifikasi halal dengan standar internasional. Proses memperoleh sertifikasi ini membutuhkan biaya, waktu, serta pemahaman teknis—a challenge nyata bagi banyak UMKM yang belum terbiasa dengan dokumentasi dan audit.

3. Akses modal dan teknologi

Banyak UMKM kesulitan mendapatkan modal untuk ekspansi, modernisasi alat, atau digitalisasi bisnis. Teknologi seperti e‑commerce, sistem manajemen inventaris, dan pemasaran digital sangat penting untuk memasuki pasar global. Namun, implementasi teknologi tersebut memerlukan pendampingan dan pembiayaan yang tidak selalu tersedia.

4. Keterbatasan sumber daya manusia (SDM)

Kualitas SDM menjadi tantangan tersendiri. Banyak UMKM mengandalkan tenaga keluarga atau tenaga informal tanpa pelatihan formal. Akibatnya, keterampilan manajerial, pemasaran digital, maupun pemahaman ekspor masih rendah. Upaya peningkatan kompetensi melalui pelatihan sangat penting.

5. Disrupsi rantai pasok global

Globalisasi memperlebar jaringan rantai pasok, namun juga membuat UMKM rentan terhadap disrupsi seperti kenaikan harga bahan baku global, konflik geopolitik, atau pandemi. Risiko ini dapat memengaruhi stabilitas pasokan, harga dan kelancaran produksi.

6. Fluktuasi nilai tukar dan risiko fiskal

UMKM yang melakukan ekspor atau impor akan terpengaruh oleh nilai tukar mata uang. Rupiah yang melemah dapat meningkatkan biaya bahan baku impor, sementara rupiah menguat dapat menurunkan daya saing ekspor UMKM.

7. Kebijakan perdagangan internasional

Proteksi tarif, kuota impor, perjanjian perdagangan bebas, serta regulasi bea cukai dapat berubah sewaktu-waktu. UMKM harus selalu memantau kebijakan ini agar tidak terjebak hambatan operasional atau biaya tak terduga.

Strategi Menghadapi Tantangan UMKM Globalisasi

A. Meningkatkan Kualitas Produk dan Diferensiasi

UMKM perlu fokus pada inovasi produk, sertifikasi mutu, dan branding. Baik itu menggunakan bahan lokal berkualitas tinggi atau menonjolkan kekhasan budaya Indonesia, diferensiasi produk sangat diperlukan agar menembus pasar global.

Tantangan UMKM globalisasi

B. Digitalisasi & Pemasaran Global

Pemanfaatan e‑commerce lokal dan internasional (seperti Tokopedia, Shopee, Amazon, Etsy), media sosial (Instagram, Tiktok), serta strategi SEO dan konten digital, sangat efektif untuk memperluas jangkauan pasar. UMKM dapat menjangkau pelanggan global tanpa perlu membuka toko fisik di luar negeri.

C. Pelatihan dan Penguatan SDM

Pelatihan dalam manajemen ekspor, pemasaran digital, pelayanan pelanggan global, dan pengelolaan keuangan amat penting. LSP dan lembaga pelatihan lainnya memiliki peran besar dalam meningkatkan kompetensi UMKM.

D. Akses ke Sumber Modal & Pendampingan

Dukungan modal melalui kredit khusus UMKM, investor, crowdfunding, atau modal ventura dapat membantu UMKM melakukan ekspansi dan modernisasi. Pendampingan teknis seperti consulting bisnis dan manajemen produksi juga mempercepat proses transformasi.

E. Pemetaan Risiko dan Diversifikasi Rantai Pasok

Memonitor risiko global, menjalin kemitraan dengan lebih dari satu pemasok, atau menggunakan bahan lokal sebagai pengganti impor sebagian, dapat membantu menekan risiko gangguan terhadap produksi.

F. Pemahaman Kebijakan Perdagangan

UMKM harus mengikuti perkembangan kebijakan perdagangan, tarif, dan regulasi bea cukai. Informasi tentang kesepakatan ASEAN, UE, atau perjanjian bilateral sangat penting agar UMKM mendapatkan akses pasar yang lebih optimal.

Studi Kasus Sukses: UMKM Lokal yang Go Internasional

Contohnya, beberapa brand batik dan produk kerajinan Indonesia telah menembus pasar Eropa dan AS melalui e‑commerce dan pameran internasional. Mereka mengadopsi sertifikasi produk, packaging modern, serta branding berbasis cerita budaya, sehingga mampu bersaing di pasar global.

Baca Juga: Tips Pengelolaan Keuangan UMKM yang Efektif

Kesimpulan

Menghadapi globalisasi berarti menghadapi tantangan UMKM globalisasi yang kompleks mulai dari persaingan, standar mutu, akses modal, hingga risiko rantai pasok. Namun semua itu dapat diatasi melalui strategi berkualitas: inovasi produk, digitalisasi, peningkatan SDM, akses modal, manajemen risiko, dan kepatuhan pada kebijakan global. Dengan langkah tepat, UMKM Indonesia bisa tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang di panggung global.

Dengan memahami tantangan dan menyiapkan strategi adaptif, UMKM bisa memanfaatkan era globalisasi sebagai kesempatan, bukan ancaman. Semangat untuk terus berkarya dan maju!

Leave a Comment

Rating

Uji Kompetensi metodologi, penguasaan materi pelatihan dan praktek penyampaian modul (delivery). Selanjutnya untuk memperoleh akreditasi (Sertifikat Akreditasi Fasilitator), fasilitator mendelivery modul yang dikuasai minimal 2 kali dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Mitra Penyelenggara Pelatihan, dengan nilai minimal 70% atau rating 3,5 dengan range antara 1 – 5. Setiap penugasan pelatih oleh Mitra Penyelenggara Pelatihan telah disertai persetujuan dari LSP UMKM & WI.

Bimbingan

Dalam bimbingan ini dijelaskan alur Uji Kompetensi yang dilaksanakan oleh LSP UMKM & WI . Kemudian, dilanjutkan dengan pendaftaran  untuk mendapatkan akun yang akan digunakan dalam sistem uji kompetensi LSP UMKM & WI . Pada sesi berikutnya, para peserta akan mendapat bimbingan untuk menggunakan sistem uji kompetensi tersebut hingga proses penilaian.

Sertifikasi

Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi. Terkait dengan Standard Kompetensi Kerja telah ditetapkan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pengawas Syariah berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 25 Tahun 2017. Sedangkan SKKNI itu sendiri adalah Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

SERTIFIKASI PENILAIAN DIAKUI INTERNASIONAL

Dengan lisensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau (BNSP) yang
dibentuk  Pemerintah  untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (5) Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Lembaga Sertifikasi Profesi atau (LSP)
menjamin mutu kompetensi dan pelatihan Tenaga Kerja pada seluruh sektor bidang profesi
di seluruh Indonesia.

Sertifikat yang akan Anda dapatkan juga akan diakui oleh dunia Internasional, sehingga
kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Karena dengan memiliki sertifikasi profesi dari LSP
yang telah mendapatkan lisensi resmi dari BNSP, Anda mempunyai sebuah bukti kuat
bahwa Anda memang berkompeten dalam profesi yang Anda geluti. Itu juga memastikan
bahwa Anda mempunyai kemampuan yang mumpuni sebagai seorang profesional.

Sertifikasi kompetensi ini bisa Anda dapatkan melalui pelatihan dari LSP yang mempunyai
lisensi resmi dari BNSP. Dan LSP UMKM & WI, merupakan salah satu LSP yang bisa
membantu Anda untuk mewujudkan keinginan Anda dalam mendapatkan sertifikasi profesi
tersebut.

SERTIFIKASI KOMPETISI KASIR RETAIL

Sumber daya manusia (SDM) memainkan peranan yang sangat vital dalam menentukan
keberhasilan operasional toko. Sumber Daya Manusia (SDM) atau pengelola toko haruslah
mumpuni dan cekatan. Implementasi sistem komputerisasi yang semakin canggih dan
keharusan untuk menjalankan rangkap atau fungsi pekerjaan (multi-tasking) maka karyawan
toko juga harus memiliki kemampuan berhitung (matematika) yang baik, dan kemampuan
untuk bias berbahasa asing tentunya (minimal Bahasa Inggris).

Untuk itu pentingnya melakukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) sebelum terjun
langsung ke dalam dunia kerja. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) itu sendiri. Apabila Sumber Daya Manusia (SDM) telah tersetifikasi,
selain dapat menentukan keberhasilan toko, para Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut
diharapkan mampu untuk bersaing dengan para tenaga kerja asing.

Perlu diingat bahwa bisnis minimarket ataupun retail dan toko adalah bisnis penjualan.
Jadi,segenap karyawan harus memiliki kualitas internal yang sejalan dan mendukung
peranannya sebagai penjual. Kualitas ini meliputi kepribadian (threat), sikap, (attitude),
motivasi dan nilai-nilai (values). Untuk itu pentingnya melakukan pelatihan Sumber Daya
Manusia (SDM).

JADIKAN SERTIFIKASI PENGELOLAAN UKM

Pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, kompetensi menjadi syarat yang harus
dipenuhi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Sejalan dengan itu, Kementerian Koperasi
dan UKM RI, terus berupaya meningkatkan kompetensi UMKM, salah satunya melalui
kegiatan sertifikasi kompetensi UKM. Kegiatan ini berupa memfasilitasi pelatihan serta
sertifikasi kompetensi bagi para pelaku UMKM.

Tujuannya untuk meningkatkan daya saing, mengingat pemberlakuan MEA akan sangat
berpengaruh kepada masuknya tenaga  kerja  asing yang mengakibatkan persaingan
menjadi semakin ketat. Standarisasi dan sertifikasi ini menjadi sangat penting diketahui oleh
para pelaku UKM. Karena selain meningkatkan daya saing, standarisasi adalah upaya untuk
menjaga kualitas produk.

Sertifikasi ini juga berguna sebagai bentuk penyesuaian dan upaya UKM untuk
menunjukkan kepada dunia jika telah memiliki standar tertentu, hingga pengembangan
usaha dapat dikembangkan menjadi lebih luas. Apabila produk telah tersertifikasi maka
konsumen akan semakin yakin, karena produk tersebut sudah pasti terjamin. Itulah alasan
mengapa standarisasi dan sertifikasi saat ini menjadi sangat penting diketahui oleh para
pelaku UKM.