Inovasi Produk: Bagaimana UMKM Bisa Tetap Relevan dengan inovasi produk UMKM Indonesia

Di tengah perubahan selera konsumen, persaingan marketplace, dan tren yang bergerak cepat, inovasi produk UMKM Indonesia bukan lagi opsi tambahan—melainkan syarat agar usaha tetap relevan. Banyak pelaku UMKM merasa “produk saya sudah bagus”, tetapi pasar menuntut lebih: kualitas yang konsisten, kemasan yang rapi, varian yang sesuai kebutuhan, serta pengalaman membeli yang makin praktis. Kabar baiknya, inovasi tidak selalu berarti menciptakan sesuatu yang benar-benar baru. Sering kali, inovasi produk UMKM Indonesia dimulai dari perubahan kecil yang berbasis data: memperbaiki rasa agar stabil, menguatkan kemasan untuk pengiriman, menambah ukuran trial, atau menyederhanakan cara pelanggan menggunakan produk.

Artikel ini adalah panduan praktis untuk menjalankan inovasi produk UMKM Indonesia dari nol: membaca sinyal pasar, menemukan ide yang bernilai, menguji cepat, lalu meluncurkan produk secara terukur. Kamu juga akan belajar cara menghindari jebakan umum seperti ikut tren tanpa arah, terlalu banyak varian, atau produksi besar sebelum ada bukti permintaan. Jika kamu ingin omzet naik tanpa bergantung pada diskon terus-menerus, maka strategi inovasi produk UMKM Indonesia adalah fondasi yang perlu kamu bangun dari sekarang.

inovasi produk UMKM Indonesia

Apa itu inovasi produk dan mengapa penting untuk UMKM?

Secara sederhana, inovasi adalah proses menciptakan nilai baru atau meningkatkan nilai yang sudah ada. Dalam konteks inovasi produk UMKM Indonesia, inovasi bisa berupa perubahan resep, peningkatan kualitas bahan, desain kemasan, penambahan fitur, atau perubahan cara produk digunakan sehingga lebih mudah dan lebih nyaman bagi pelanggan. Konsep ini dibahas luas dalam literatur bisnis, termasuk pada halaman inovasi di Wikipedia yang menjelaskan inovasi sebagai ide atau metode baru yang menghasilkan nilai.

Kenapa UMKM perlu memikirkan inovasi produk UMKM Indonesia sejak dini? Karena pasar tidak menunggu. Konsumen cepat bosan, pesaing cepat meniru, dan platform digital membuat perbandingan harga serta ulasan terjadi dalam hitungan detik. Produk yang tidak berkembang mudah terjebak perang harga. Sebaliknya, inovasi produk UMKM Indonesia yang tepat bisa meningkatkan margin, memperluas pasar, dan menaikkan repeat order—tanpa harus “membakar” diskon setiap bulan.

Tanda-tanda produk UMKM mulai kurang relevan

Sebelum menyusun rencana inovasi produk UMKM Indonesia, kenali dulu gejala produk mulai kehilangan relevansi. Gejala ini sering muncul pelan-pelan, sehingga banyak pelaku usaha terlambat menyadarinya.

  • Penjualan stabil tapi tidak tumbuh, sementara kategori pasar tumbuh cepat.
  • Banyak calon pembeli bertanya hal yang sama (misalnya varian gula rendah, ukuran kecil, kemasan gift, atau pengiriman luar kota).
  • Ulasan pelanggan menyoroti masalah berulang: rasa tidak konsisten, kemasan mudah rusak, atau produk cepat melempem.
  • Pesaing menawarkan versi “lebih praktis” atau “lebih kekinian” dengan harga serupa.
  • Kamu makin sering mengandalkan promo besar untuk menutup target bulanan.

Jika minimal dua poin di atas terjadi, itu sinyal kuat untuk memulai inovasi produk UMKM Indonesia secara terarah. Ingat, tujuannya bukan merombak semuanya sekaligus, melainkan memilih perbaikan yang paling berdampak dan cepat diuji.

Prinsip inti inovasi produk UMKM Indonesia: kecil, cepat, dan dekat dengan pelanggan

Banyak UMKM mengira inovasi harus mahal dan rumit. Padahal, prinsip utama inovasi produk UMKM Indonesia adalah melakukan perbaikan kecil yang tepat sasaran, diuji cepat, lalu ditingkatkan bertahap. Inovasi “kecil” yang sering berdampak besar antara lain:

  • Menambah ukuran “trial” agar pelanggan bisa mencoba dulu.
  • Mengubah tingkat manis/pedas sesuai preferensi segmen tertentu.
  • Memperbaiki label: komposisi, cara simpan, tanggal kedaluwarsa, dan kontak produsen.
  • Menguatkan kemasan untuk pengiriman agar produk sampai dengan kondisi terbaik.

Intinya, inovasi produk UMKM Indonesia yang sukses selalu dimulai dari masalah pelanggan yang nyata, bukan dari ide yang terlihat keren tetapi belum terbukti dibutuhkan.

Langkah 1: Pahami pasar dan pelanggan dengan cara yang realistis

Dasar dari inovasi produk UMKM Indonesia adalah pemahaman pasar. Kamu tidak perlu riset mahal. Yang kamu butuhkan adalah kebiasaan mengumpulkan sinyal kecil dari pelanggan secara konsisten, lalu merangkumnya menjadi keputusan sederhana.

Semakin rutin kamu mengumpulkan data kecil ini, semakin mudah kamu menentukan prioritas inovasi produk UMKM Indonesia yang paling cepat menghasilkan perubahan.

1) Dengarkan pertanyaan pelanggan (bukan hanya pujian)

Pujian membuat kita nyaman, tetapi pertanyaan dan keluhan memberi arah inovasi produk UMKM Indonesia. Catat semua pertanyaan yang sering muncul: “Ada ukuran lebih kecil?”, “Bisa tanpa gula?”, “Ada varian pedas?”, “Tahan berapa lama?”, “Bisa dikirim luar kota?”. Pertanyaan seperti ini adalah daftar ide inovasi produk UMKM Indonesia yang paling murah, karena datanya sudah ada di depan mata.

2) Baca ulasan marketplace dan komentar media sosial

Jika kamu jualan di marketplace, ulasan adalah tambang emas untuk inovasi produk UMKM Indonesia. Ulasan negatif menunjukkan perbaikan paling mendesak, sedangkan ulasan positif menunjukkan nilai yang harus dipertahankan. Cari pola: apakah orang suka aroma, tekstur, ukuran, atau kemasan? Dari pola itu, kamu bisa menyusun prioritas inovasi produk UMKM Indonesia yang paling berdampak pada kepuasan.

3) Amati pesaing, tapi jangan meniru mentah-mentah

Mengamati pesaing penting untuk memahami standar pasar. Namun, inovasi produk UMKM Indonesia bukan soal meniru. Gunakan pesaing sebagai “cermin” untuk melihat apa yang pelanggan anggap normal. Lalu, cari celah diferensiasi: bahan lokal, cerita produksi, layanan cepat, atau kemasan yang lebih aman untuk pengiriman.

4) Kenali konteks UMKM di Indonesia

UMKM punya karakter khas: sumber daya terbatas, tetapi dekat dengan komunitas. Dalam konteks usaha mikro, kecil, dan menengah, kekuatan utamanya sering ada pada fleksibilitas dan kedekatan dengan pelanggan. Ini modal besar untuk inovasi produk UMKM Indonesia yang cepat dan relevan, karena keputusan bisa diambil lebih gesit dibanding perusahaan besar.

Langkah 2: Pilih jenis inovasi yang paling cocok untuk bisnismu

Dalam praktik inovasi produk UMKM Indonesia, kamu tidak harus melakukan semua jenis inovasi sekaligus. Pilih yang paling sesuai dengan tujuan dan kemampuan produksi. Dengan fokus, inovasi produk UMKM Indonesia jadi lebih terukur dan tidak menguras energi tim.

Inovasi incremental: peningkatan bertahap

Ini jenis inovasi produk UMKM Indonesia yang paling aman untuk arus kas. Contohnya: memperbaiki rasa agar konsisten, meningkatkan kualitas bahan, memperjelas label, atau membuat kemasan lebih kuat. Dampaknya sering cepat terlihat karena pelanggan langsung merasakan perbaikan. Banyak UMKM bertumbuh besar hanya dengan disiplin melakukan inovasi produk UMKM Indonesia incremental.

Inovasi varian: diversifikasi pilihan

Jika pelanggan mulai bosan, menambah varian bisa menjadi strategi inovasi produk UMKM Indonesia yang efektif. Namun, buat varian dengan logika jelas: varian “sehat”, varian “premium”, atau varian “hemat”. Hindari menambah varian hanya karena tren, karena akan mengacaukan stok bahan dan produksi. Varian yang terencana membuat inovasi produk UMKM Indonesia tetap stabil, bukan berantakan.

Inovasi kemasan dan pengalaman

Sering kali, pelanggan membeli “rasa percaya” yang muncul dari tampilan. Karena itu, inovasi produk UMKM Indonesia pada kemasan bisa menaikkan persepsi kualitas dan harga jual. Misalnya: standing pouch dengan ziplock, segel keamanan, desain lebih modern, atau tambahan QR code yang mengarah ke katalog/cerita brand.

Jika kamu bingung mulai dari mana, upgrade kemasan sering menjadi pintu masuk termudah untuk inovasi produk UMKM Indonesia.

Inovasi model bisnis sederhana

Inovasi tidak selalu di produknya saja. inovasi produk UMKM Indonesia juga bisa didorong oleh model penjualan: sistem pre-order, paket langganan, bundling untuk acara, atau penjualan corporate untuk kantor. Perubahan cara jual sering lebih murah daripada mengubah bahan baku, dan bisa mempercepat pertumbuhan.

Langkah 3: Cara menemukan ide inovasi yang “laku”

Ide yang bagus adalah ide yang menyelesaikan masalah pelanggan dan bisa kamu produksi secara konsisten. Untuk mempercepat inovasi produk UMKM Indonesia, gunakan pendekatan berikut agar ide tidak berhenti sebagai wacana.

Gunakan pola “pekerjaan” yang ingin diselesaikan pelanggan

Alih-alih bertanya “produk apa yang harus saya buat?”, tanyakan “pekerjaan apa yang pelanggan ingin selesaikan?”. Contohnya, pelanggan membeli snack bukan hanya untuk “makan”, tetapi untuk “teman kerja”, “bekal anak”, atau “hadiah”. Dari sini, inovasi produk UMKM Indonesia bisa mengarah pada ukuran yang pas, kemasan gift, atau varian yang lebih ramah anak.

Pakai teknik SCAMPER versi UMKM

SCAMPER adalah cara sederhana untuk mengolah ide. Kamu bisa menerapkannya untuk inovasi produk UMKM Indonesia:

  • Substitute: ganti bahan tertentu (misalnya gula ke pemanis alternatif) jika segmen membutuhkan opsi lebih sehat.
  • Combine: gabungkan dua produk menjadi satu paket yang praktis.
  • Adapt: sesuaikan produk agar cocok untuk kebutuhan baru (misalnya travel size).
  • Modify: ubah bentuk, ukuran, atau rasa berdasarkan feedback pelanggan.
  • Eliminate: hilangkan hal yang sering dikeluhkan (misalnya aroma kemasan atau rasa terlalu manis).

Dengan SCAMPER, inovasi produk UMKM Indonesia jadi lebih sistematis dan mudah dieksekusi.

Benchmark tren lalu turunkan jadi versi yang relevan

Tren bisa jadi inspirasi, tetapi kuncinya adalah adaptasi. Misalnya, tren “healthy” bisa diterjemahkan menjadi inovasi produk UMKM Indonesia berupa varian rendah gula, informasi gizi lebih jelas, atau penggunaan bahan yang lebih alami. Tren “gift” bisa menjadi paket hampers dengan desain elegan. Dengan begitu, inovasi produk UMKM Indonesia kamu bukan sekadar mengejar tren, tetapi menerjemahkannya menjadi solusi yang dibutuhkan.

Langkah 4: Validasi cepat sebelum produksi besar

Salah satu kesalahan umum adalah memproduksi banyak sebelum ada bukti permintaan. Dalam inovasi produk UMKM Indonesia, validasi adalah kunci agar modal tidak terkunci di stok. Validasi membuat proses lebih aman dan lebih cepat.

1) Buat MVP (Minimum Viable Product)

MVP adalah versi sederhana dari inovasi kamu. Misalnya, kamu ingin membuat varian baru. Jangan langsung produksi ratusan. Buat 30–50 pcs, lalu uji ke pelanggan loyal. Dengan cara ini, inovasi produk UMKM Indonesia berjalan cepat, murah, dan minim risiko.

2) Uji harga dan paket

Banyak UMKM hanya menguji rasa, tetapi lupa menguji harga. Padahal, inovasi produk UMKM Indonesia harus tetap sehat secara margin. Coba dua paket: ukuran kecil yang mudah dicoba dan ukuran besar yang value-nya terasa. Lihat mana yang lebih diminati dan menguntungkan.

3) Gunakan pre-order untuk mengukur minat

Pre-order membantu kamu mengukur permintaan tanpa stok besar. Dengan pre-order, inovasi produk UMKM Indonesia lebih aman. Kamu juga bisa meminta masukan desain kemasan lewat polling sederhana di Instagram atau WhatsApp komunitas.

Langkah 5: Perkuat diferensiasi agar tidak mudah ditiru

Di era digital, produk yang laku cepat ditiru. Karena itu, inovasi produk UMKM Indonesia harus disertai diferensiasi yang jelas. Diferensiasi bukan hanya “lebih murah”, tetapi “lebih bermakna” bagi pelanggan.

Bangun Unique Value Proposition (UVP)

UVP adalah alasan singkat kenapa orang harus memilih produkmu. Dalam inovasi produk UMKM Indonesia, UVP bisa berasal dari:

  • Bahan lokal tertentu yang punya cerita dan keunikan.
  • Proses produksi higienis dan konsisten (SOP sederhana sudah ada).
  • Varian yang disesuaikan untuk kebutuhan spesifik (diet, anak, traveler).
  • Kemasan aman untuk pengiriman jarak jauh.

Semakin jelas UVP, semakin kuat posisi inovasi produk UMKM Indonesia kamu di pasar.

Manfaatkan cerita dan keaslian

UMKM sering punya “human story” yang kuat: keluarga, tradisi, komunitas, atau pemberdayaan. Cerita yang autentik membuat inovasi produk UMKM Indonesia lebih tahan banting, karena pelanggan tidak hanya membeli barang, tetapi ikut mendukung nilai.

Langkah 6: Inovasi kualitas dan kepatuhan agar bisnis bisa scale up

Inovasi tanpa kualitas akan menimbulkan komplain. Dalam inovasi produk UMKM Indonesia, kualitas berarti konsistensi, keamanan, dan kepatuhan dasar sesuai kategori produk. Kualitas adalah fondasi agar inovasi produk UMKM Indonesia tidak menjadi bumerang.

Standarisasi resep dan proses

Jika kamu usaha kuliner, buat SOP sederhana: takaran, waktu masak, suhu, dan cara penyimpanan. SOP memudahkan pelatihan karyawan dan menjaga konsistensi. Ini bagian penting dari inovasi produk UMKM Indonesia yang sering diabaikan karena dianggap “tidak kreatif”. Padahal, SOP adalah mesin yang membuat inovasi produk UMKM Indonesia bisa diulang.

Perhatikan label dan kepercayaan

Untuk banyak kategori, pembeli lebih percaya jika informasi produk jelas: komposisi, tanggal kedaluwarsa, cara simpan, dan kontak produsen. Kejelasan ini adalah bentuk inovasi produk UMKM Indonesia yang meningkatkan kredibilitas dan memudahkan masuk ke channel penjualan yang lebih besar.

Langkah 7: Inovasi kemasan yang menaikkan nilai jual

Kemasan bukan sekadar bungkus. Kemasan adalah “salesman diam” yang meyakinkan pembeli. Dalam inovasi produk UMKM Indonesia, kemasan yang baik memberi 3 manfaat: perlindungan produk, komunikasi nilai, dan pengalaman unboxing.

Checklist kemasan yang siap jual

  • Mudah dibuka tapi tetap aman (gunakan segel).
  • Tahan banting untuk pengiriman.
  • Desain jelas dan mudah dibaca.
  • Informasi penting tidak tersembunyi.
  • Jika memungkinkan, ramah lingkungan.

Jika produk kamu sudah enak, sering kali inovasi produk UMKM Indonesia yang paling cepat menaikkan omzet adalah perbaikan kemasan, foto produk, dan cara kamu menjelaskan manfaatnya.

Langkah 8: Inovasi pemasaran yang mendukung inovasi produk

Produk baru tidak akan otomatis laku. inovasi produk UMKM Indonesia perlu “cerita peluncuran” yang membuat orang ingin mencoba. Pemasaran yang rapi memastikan inovasi produk UMKM Indonesia tidak berhenti di dapur produksi.

Anggap pemasaran sebagai jembatan yang mengantarkan inovasi produk UMKM Indonesia dari ide menjadi penjualan.

Gunakan konten edukatif dan bukti sosial

Buat konten yang menjawab pertanyaan pelanggan: apa bedanya varian baru, siapa yang cocok, dan bagaimana cara menikmati. Tampilkan testimoni, video behind the scenes, dan ulasan pelanggan. Ini membuat inovasi produk UMKM Indonesia terasa nyata, bukan sekadar klaim.

Strategi soft launch dan hard launch

Mulai dengan soft launch ke pelanggan loyal (misalnya 50–100 orang). Kumpulkan feedback, perbaiki, lalu lakukan hard launch di marketplace dan media sosial. Pola ini membuat inovasi produk UMKM Indonesia lebih matang dan mengurangi risiko reputasi.

Langkah 9: Kolaborasi sebagai mesin inovasi

Kolaborasi membantu UMKM berinovasi tanpa menanggung semua biaya sendiri. Dalam inovasi produk UMKM Indonesia, kolaborasi bisa berbentuk co-branding, kolaborasi dengan influencer mikro, hingga kolaborasi dengan komunitas lokal.

  • Kolaborasi dengan coffee shop untuk menyediakan snack signature.
  • Kolaborasi dengan desainer lokal untuk upgrade kemasan.
  • Kolaborasi dengan UMKM lain untuk bundling produk.

Dengan kolaborasi, inovasi produk UMKM Indonesia bisa melesat lebih cepat karena kamu memanfaatkan jaringan yang sudah ada.

Selain memperluas jangkauan, kolaborasi juga membantu kamu menguji inovasi produk UMKM Indonesia pada audiens baru dengan biaya lebih ringan.

Langkah 10: Ukur hasil inovasi dengan KPI sederhana

Tanpa ukuran, inovasi hanya jadi “coba-coba”. Untuk memastikan inovasi produk UMKM Indonesia benar-benar berdampak, gunakan KPI yang mudah dihitung:

  • Repeat order (berapa persen pelanggan beli lagi).
  • Conversion rate (berapa banyak yang melihat lalu membeli).
  • Margin per produk (laba bersih per unit).
  • Rasio komplain (komplain per 100 transaksi).
  • Rating/ulasan (indikator kualitas dan kepuasan).

Dengan KPI, keputusan inovasi produk UMKM Indonesia berikutnya bisa lebih tajam karena berbasis data, bukan sekadar feeling.

Data sederhana ini membuat inovasi produk UMKM Indonesia berjalan konsisten dan tidak berhenti setelah euforia peluncuran.

Kesalahan umum saat menjalankan inovasi produk UMKM Indonesia

Supaya kamu tidak mengulang kesalahan yang sama, berikut jebakan yang sering terjadi dalam inovasi produk UMKM Indonesia:

  • Terlalu banyak varian sekaligus hingga produksi tidak konsisten.
  • Mengikuti tren tanpa memahami segmen pelanggan.
  • Mengubah bahan baku tanpa menghitung biaya dan daya tahan produk.
  • Meluncurkan inovasi tanpa foto produk, copywriting, dan cerita yang jelas.
  • Tidak menyiapkan SOP, sehingga kualitas turun saat permintaan naik.

Jika kamu menghindari jebakan ini, proses inovasi produk UMKM Indonesia akan lebih mulus dan hasilnya lebih terasa.

call to action LSPUMKM WI 2

Roadmap 90 hari: rencana praktis inovasi produk UMKM Indonesia

Jika kamu butuh langkah yang bisa langsung dijalankan, gunakan roadmap berikut untuk inovasi produk UMKM Indonesia selama 90 hari.

Hari 1–14: Riset cepat

  • Kumpulkan 30 pertanyaan/keluhan pelanggan.
  • Baca 100 ulasan (punya kamu + pesaing) dan catat pola.
  • Pilih 1 masalah utama yang paling sering muncul.

Hari 15–30: Prototipe dan uji

  • Buat 2–3 opsi solusi (varian/kemasan/ukuran).
  • Uji ke 20 pelanggan loyal, kumpulkan feedback.
  • Hitung biaya dan margin, pilih opsi terbaik.

Hari 31–60: Soft launch dan perbaikan

  • Soft launch ke komunitas/WhatsApp/Instagram.
  • Perbaiki rasa/label/kemasan dari masukan pelanggan.
  • Siapkan SOP produksi agar konsisten.

Hari 61–90: Hard launch dan scale

  • Optimalkan listing marketplace: foto, judul, deskripsi.
  • Bangun kampanye konten peluncuran 2–4 minggu.
  • Evaluasi KPI, lanjutkan inovasi produk UMKM Indonesia berdasarkan data.

FAQ seputar inovasi produk UMKM Indonesia

1) Apakah inovasi harus selalu produk baru?

Tidak. Dalam inovasi produk UMKM Indonesia, peningkatan kecil pada kualitas, ukuran, kemasan, atau cara penyajian sering lebih efektif daripada membuat produk baru yang belum punya pasar. Fokus pada perbaikan yang terasa pelanggan membuat inovasi produk UMKM Indonesia lebih aman dan cepat terlihat hasilnya.

2) Bagaimana kalau modal terbatas?

Mulailah dari eksperimen kecil: uji varian 30–50 pcs, lakukan pre-order, atau perbaiki kemasan dan foto produk dulu. Strategi seperti ini membuat inovasi produk UMKM Indonesia berjalan tanpa mengganggu cashflow. Kuncinya, jadikan inovasi produk UMKM Indonesia sebagai proses bertahap, bukan proyek besar sekali jalan.

3) Berapa banyak varian ideal untuk UMKM?

Untuk banyak kategori, 2–4 varian dengan segmentasi yang jelas sudah cukup. Terlalu banyak varian membuat produksi sulit konsisten. Dengan varian yang ramping, inovasi produk UMKM Indonesia lebih mudah dikontrol kualitasnya dan lebih mudah dipasarkan.

Studi mini: contoh inovasi sederhana yang berdampak

Bayangkan UMKM keripik pisang yang awalnya hanya menjual rasa original ukuran 250 gram. Setelah menerapkan inovasi produk UMKM Indonesia, mereka menambah ukuran 80 gram untuk bekal, membuat varian cokelat untuk anak muda, serta mengganti kemasan menjadi standing pouch dengan ziplock. Hasilnya, produk lebih mudah dibawa, terlihat premium, dan rating marketplace naik karena keripik tetap renyah saat pengiriman.

Contoh lain: UMKM minuman herbal yang awalnya hanya dijual botolan. Dengan inovasi produk UMKM Indonesia, mereka membuat versi sachet (lebih tahan lama), menambahkan informasi manfaat dengan bahasa sederhana, dan menawarkan paket langganan mingguan. Konsumen yang sibuk merasa lebih praktis, sehingga repeat order meningkat.

Checklist cepat sebelum meluncurkan inovasi produk UMKM Indonesia

  • Masalah pelanggan yang ingin diselesaikan sudah jelas.
  • Biaya dan margin sudah dihitung dengan realistis.
  • Prototipe sudah diuji dan ada feedback nyata.
  • Foto produk dan deskripsi siap untuk marketplace.
  • SOP produksi ada agar kualitas konsisten.
  • Strategi soft launch dan hard launch sudah disiapkan.

Checklist ini membantu kamu memastikan inovasi produk UMKM Indonesia berjalan rapi dan tidak membuat modal terkunci pada stok yang tidak bergerak.

Jika satu poin belum siap, tunda skala produksi dan fokus dulu menyempurnakan inovasi produk UMKM Indonesia di level kecil.

Pada akhirnya, kunci agar UMKM tetap relevan adalah konsistensi melakukan perbaikan yang berdampak. Jadikan inovasi produk UMKM Indonesia sebagai kebiasaan: dengarkan pelanggan, uji cepat, perbaiki, lalu ulangi. Dengan cara ini, produk kamu tidak hanya bertahan, tetapi juga naik kelas—lebih dipercaya, lebih mudah dipasarkan, dan lebih siap bersaing di pasar yang terus berubah berkat inovasi produk UMKM Indonesia.

Baca Juga: Strategi Ampuh Merancang Katalog Produk UMKM Menarik dan Profesional

Ketika kamu membiasakan evaluasi dan eksperimen kecil setiap bulan, inovasi produk UMKM Indonesia akan terasa ringan namun efeknya menumpuk dari waktu ke waktu.

Leave a Comment

Rating

Uji Kompetensi metodologi, penguasaan materi pelatihan dan praktek penyampaian modul (delivery). Selanjutnya untuk memperoleh akreditasi (Sertifikat Akreditasi Fasilitator), fasilitator mendelivery modul yang dikuasai minimal 2 kali dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Mitra Penyelenggara Pelatihan, dengan nilai minimal 70% atau rating 3,5 dengan range antara 1 – 5. Setiap penugasan pelatih oleh Mitra Penyelenggara Pelatihan telah disertai persetujuan dari LSP UMKM & WI.

Bimbingan

Dalam bimbingan ini dijelaskan alur Uji Kompetensi yang dilaksanakan oleh LSP UMKM & WI . Kemudian, dilanjutkan dengan pendaftaran  untuk mendapatkan akun yang akan digunakan dalam sistem uji kompetensi LSP UMKM & WI . Pada sesi berikutnya, para peserta akan mendapat bimbingan untuk menggunakan sistem uji kompetensi tersebut hingga proses penilaian.

Sertifikasi

Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi. Terkait dengan Standard Kompetensi Kerja telah ditetapkan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pengawas Syariah berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 25 Tahun 2017. Sedangkan SKKNI itu sendiri adalah Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

SERTIFIKASI PENILAIAN DIAKUI INTERNASIONAL

Dengan lisensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau (BNSP) yang
dibentuk  Pemerintah  untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (5) Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Lembaga Sertifikasi Profesi atau (LSP)
menjamin mutu kompetensi dan pelatihan Tenaga Kerja pada seluruh sektor bidang profesi
di seluruh Indonesia.

Sertifikat yang akan Anda dapatkan juga akan diakui oleh dunia Internasional, sehingga
kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Karena dengan memiliki sertifikasi profesi dari LSP
yang telah mendapatkan lisensi resmi dari BNSP, Anda mempunyai sebuah bukti kuat
bahwa Anda memang berkompeten dalam profesi yang Anda geluti. Itu juga memastikan
bahwa Anda mempunyai kemampuan yang mumpuni sebagai seorang profesional.

Sertifikasi kompetensi ini bisa Anda dapatkan melalui pelatihan dari LSP yang mempunyai
lisensi resmi dari BNSP. Dan LSP UMKM & WI, merupakan salah satu LSP yang bisa
membantu Anda untuk mewujudkan keinginan Anda dalam mendapatkan sertifikasi profesi
tersebut.

SERTIFIKASI KOMPETISI KASIR RETAIL

Sumber daya manusia (SDM) memainkan peranan yang sangat vital dalam menentukan
keberhasilan operasional toko. Sumber Daya Manusia (SDM) atau pengelola toko haruslah
mumpuni dan cekatan. Implementasi sistem komputerisasi yang semakin canggih dan
keharusan untuk menjalankan rangkap atau fungsi pekerjaan (multi-tasking) maka karyawan
toko juga harus memiliki kemampuan berhitung (matematika) yang baik, dan kemampuan
untuk bias berbahasa asing tentunya (minimal Bahasa Inggris).

Untuk itu pentingnya melakukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) sebelum terjun
langsung ke dalam dunia kerja. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) itu sendiri. Apabila Sumber Daya Manusia (SDM) telah tersetifikasi,
selain dapat menentukan keberhasilan toko, para Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut
diharapkan mampu untuk bersaing dengan para tenaga kerja asing.

Perlu diingat bahwa bisnis minimarket ataupun retail dan toko adalah bisnis penjualan.
Jadi,segenap karyawan harus memiliki kualitas internal yang sejalan dan mendukung
peranannya sebagai penjual. Kualitas ini meliputi kepribadian (threat), sikap, (attitude),
motivasi dan nilai-nilai (values). Untuk itu pentingnya melakukan pelatihan Sumber Daya
Manusia (SDM).

JADIKAN SERTIFIKASI PENGELOLAAN UKM

Pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, kompetensi menjadi syarat yang harus
dipenuhi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Sejalan dengan itu, Kementerian Koperasi
dan UKM RI, terus berupaya meningkatkan kompetensi UMKM, salah satunya melalui
kegiatan sertifikasi kompetensi UKM. Kegiatan ini berupa memfasilitasi pelatihan serta
sertifikasi kompetensi bagi para pelaku UMKM.

Tujuannya untuk meningkatkan daya saing, mengingat pemberlakuan MEA akan sangat
berpengaruh kepada masuknya tenaga  kerja  asing yang mengakibatkan persaingan
menjadi semakin ketat. Standarisasi dan sertifikasi ini menjadi sangat penting diketahui oleh
para pelaku UKM. Karena selain meningkatkan daya saing, standarisasi adalah upaya untuk
menjaga kualitas produk.

Sertifikasi ini juga berguna sebagai bentuk penyesuaian dan upaya UKM untuk
menunjukkan kepada dunia jika telah memiliki standar tertentu, hingga pengembangan
usaha dapat dikembangkan menjadi lebih luas. Apabila produk telah tersertifikasi maka
konsumen akan semakin yakin, karena produk tersebut sudah pasti terjamin. Itulah alasan
mengapa standarisasi dan sertifikasi saat ini menjadi sangat penting diketahui oleh para
pelaku UKM.