Dampak UMKM Ekonomi Nasional: Peran Krusial dalam Pertumbuhan Indonesia

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam memacu pertumbuhan perekonomian nasional Indonesia. Dalam banyak indikator ekonomi, mulai dari kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, hingga stabilitas di masa krisis, UMKM terus membuktikan diri sebagai andalan ekonomi nasional. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif dampak UMKM ekonomi nasional, mencakup aspek positif, tantangan, dan rekomendasi bagi pengembangan berkelanjutan sektor UMKM.

Dampak UMKM ekonomi nasional

1. Kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dengan studi terbaru menunjukkan kontribusi mencapai sekitar 60,5% hingga 61%. Artinya, lebih dari setengah dari nilai ekonomi nasional berasal dari aktivitas UMKM, menjadikannya sebagai pengerak utama mesin ekonomi Indonesia.

2. Penyerapan Tenaga Kerja

Sektor UMKM mempekerjakan hingga 97 % tenaga kerja nasional, atau sekitar 117 juta orang. Dengan demikian, UMKM menjadi penyedia lapangan kerja terbesar di negara ini, yang signifikan dalam menekan tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di berbagai lapisan sosial.

3. Pengentasan Kemiskinan & Pemerataan Ekonomi

UMKM menjadi pilar penting dalam mengurangi kemiskinan, terutama di wilayah pedesaan atau daerah terpinggirkan. Sebaran UMKM yang merata di 34 provinsi membantu memperkecil jurang ekonomi antara kaya dan miskin. Strategi ini secara langsung memperluas peluang ekonomi di tingkat lokal dan menurunkan disparitas sosial ekonomi.

4. Daya Tahan Ekonomi di Masa Krisis

UMKM terbukti tangguh kala terjadi krisis ekonomi seperti pandemi COVID‑19 atau krisis moneter pada akhir 1990‑an. Fleksibilitas struktur dan kapasitas adaptasi membuat UMKM menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional, menjaga roda bisnis tetap berputar dan melindungi ekonomi lokal.

5. Peningkatan Devisa Melalui Ekspor

Beberapa UMKM mampu menembus pasar internasional dengan produk unggulan seperti kerajinan tangan, makanan khas, dan tekstil. Hal ini menjadikan UMKM sebagai kontribusi penting terhadap devisa negara.

6. Digitalisasi & Inovasi Bisnis

Peralihan cepat ke platform digital (e‑commerce, media sosial, fintech) telah memperluas akses UMKM ke pasar global dan meningkatkan efisiensi usaha. Contohnya, digitalisasi mendorong ekspansi pasar dan produktivitas sambil mengurangi biaya operasional. Pembayaran menggunakan QRIS yang telah diadopsi oleh puluhan juta UMKM mempercepat transaksi dan mengurangi ketergantungan uang tunai.

Call to action LSP UMKM WI

Tantangan yang Dihadapi UMKM

Akses Pembiayaan
Banyak UMKM masih kesulitan mengakses modal formal seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), karena birokrasi atau persyaratan yang rumit.

Literasi Digital & Teknologi
Tidak semua pelaku UMKM mampu memanfaatkan teknologi digital karena rendahnya literasi teknologi serta keterbatasan akses infrastruktur.

Regulasi & Legalitas
Regulasi yang belum optimal dan tantangan dalam proses perizinan berdampak pada kemudahan UMKM untuk berkembang cepat dan formal.

Branding dan Pemasaran
Produk UMKM sering kali kesulitan memasuki pasar nasional atau global karena keterbatasan strategi pemasaran, branding, dan distribusi.

Rekomendasi Strategi Penguatan UMKM

Transformasi Digital
Pemerintah perlu terus memperluas program pelatihan digital, pemasaran online, serta memperkuat ekosistem platform digital seperti e‑commerce dan QRIS Tap.

Akses & Kemudahan Pembiayaan
Peningkatan program KUR, fasilitasi micro‑finance, dan dukungan inkubasi bisnis penting untuk membuka akses modal bagi UMKM pemula dan berkembang.

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pelatihan manajemen usaha, kualitas produk, serta keterampilan digital harus terus ditingkatkan agar pelaku UMKM dapat naik kelas secara berkelanjutan.

Perbaikan Regulasi
Penyederhanaan proses perizinan dan insentif legalisasi usaha akan mendorong peningkatan jumlah UMKM yang formal dan kredibel.

Baca Juga: Tips Pengelolaan Keuangan UMKM yang Efektif

Kesimpulan

UMKM memberikan dampak UMKM ekonomi nasional yang sangat besar, mulai dari kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB, penyerapan hampir 97% tenaga kerja, hingga stabilisasi ekonomi saat krisis. Meski menghadapi tantangan di bidang pembiayaan, teknologi, dan regulasi, penguatan melalui digitalisasi, pelatihan, dan akses modal dapat membuat UMKM semakin produktif dan bernilai tinggi. Dengan dukungan kebijakan strategis dan implementasi inklusif, sektor UMKM akan terus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dan kunci pertumbuhan berkelanjutan.

Leave a Comment

Rating

Uji Kompetensi metodologi, penguasaan materi pelatihan dan praktek penyampaian modul (delivery). Selanjutnya untuk memperoleh akreditasi (Sertifikat Akreditasi Fasilitator), fasilitator mendelivery modul yang dikuasai minimal 2 kali dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Mitra Penyelenggara Pelatihan, dengan nilai minimal 70% atau rating 3,5 dengan range antara 1 – 5. Setiap penugasan pelatih oleh Mitra Penyelenggara Pelatihan telah disertai persetujuan dari LSP UMKM & WI.

Bimbingan

Dalam bimbingan ini dijelaskan alur Uji Kompetensi yang dilaksanakan oleh LSP UMKM & WI . Kemudian, dilanjutkan dengan pendaftaran  untuk mendapatkan akun yang akan digunakan dalam sistem uji kompetensi LSP UMKM & WI . Pada sesi berikutnya, para peserta akan mendapat bimbingan untuk menggunakan sistem uji kompetensi tersebut hingga proses penilaian.

Sertifikasi

Sertifikasi Kompetensi Kerja adalah Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi. Terkait dengan Standard Kompetensi Kerja telah ditetapkan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pengawas Syariah berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 25 Tahun 2017. Sedangkan SKKNI itu sendiri adalah Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

SERTIFIKASI PENILAIAN DIAKUI INTERNASIONAL

Dengan lisensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi atau (BNSP) yang
dibentuk  Pemerintah  untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (5) Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Lembaga Sertifikasi Profesi atau (LSP)
menjamin mutu kompetensi dan pelatihan Tenaga Kerja pada seluruh sektor bidang profesi
di seluruh Indonesia.

Sertifikat yang akan Anda dapatkan juga akan diakui oleh dunia Internasional, sehingga
kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Karena dengan memiliki sertifikasi profesi dari LSP
yang telah mendapatkan lisensi resmi dari BNSP, Anda mempunyai sebuah bukti kuat
bahwa Anda memang berkompeten dalam profesi yang Anda geluti. Itu juga memastikan
bahwa Anda mempunyai kemampuan yang mumpuni sebagai seorang profesional.

Sertifikasi kompetensi ini bisa Anda dapatkan melalui pelatihan dari LSP yang mempunyai
lisensi resmi dari BNSP. Dan LSP UMKM & WI, merupakan salah satu LSP yang bisa
membantu Anda untuk mewujudkan keinginan Anda dalam mendapatkan sertifikasi profesi
tersebut.

SERTIFIKASI KOMPETISI KASIR RETAIL

Sumber daya manusia (SDM) memainkan peranan yang sangat vital dalam menentukan
keberhasilan operasional toko. Sumber Daya Manusia (SDM) atau pengelola toko haruslah
mumpuni dan cekatan. Implementasi sistem komputerisasi yang semakin canggih dan
keharusan untuk menjalankan rangkap atau fungsi pekerjaan (multi-tasking) maka karyawan
toko juga harus memiliki kemampuan berhitung (matematika) yang baik, dan kemampuan
untuk bias berbahasa asing tentunya (minimal Bahasa Inggris).

Untuk itu pentingnya melakukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) sebelum terjun
langsung ke dalam dunia kerja. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) itu sendiri. Apabila Sumber Daya Manusia (SDM) telah tersetifikasi,
selain dapat menentukan keberhasilan toko, para Sumber Daya Manusia (SDM) tersebut
diharapkan mampu untuk bersaing dengan para tenaga kerja asing.

Perlu diingat bahwa bisnis minimarket ataupun retail dan toko adalah bisnis penjualan.
Jadi,segenap karyawan harus memiliki kualitas internal yang sejalan dan mendukung
peranannya sebagai penjual. Kualitas ini meliputi kepribadian (threat), sikap, (attitude),
motivasi dan nilai-nilai (values). Untuk itu pentingnya melakukan pelatihan Sumber Daya
Manusia (SDM).

JADIKAN SERTIFIKASI PENGELOLAAN UKM

Pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, kompetensi menjadi syarat yang harus
dipenuhi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Sejalan dengan itu, Kementerian Koperasi
dan UKM RI, terus berupaya meningkatkan kompetensi UMKM, salah satunya melalui
kegiatan sertifikasi kompetensi UKM. Kegiatan ini berupa memfasilitasi pelatihan serta
sertifikasi kompetensi bagi para pelaku UMKM.

Tujuannya untuk meningkatkan daya saing, mengingat pemberlakuan MEA akan sangat
berpengaruh kepada masuknya tenaga  kerja  asing yang mengakibatkan persaingan
menjadi semakin ketat. Standarisasi dan sertifikasi ini menjadi sangat penting diketahui oleh
para pelaku UKM. Karena selain meningkatkan daya saing, standarisasi adalah upaya untuk
menjaga kualitas produk.

Sertifikasi ini juga berguna sebagai bentuk penyesuaian dan upaya UKM untuk
menunjukkan kepada dunia jika telah memiliki standar tertentu, hingga pengembangan
usaha dapat dikembangkan menjadi lebih luas. Apabila produk telah tersertifikasi maka
konsumen akan semakin yakin, karena produk tersebut sudah pasti terjamin. Itulah alasan
mengapa standarisasi dan sertifikasi saat ini menjadi sangat penting diketahui oleh para
pelaku UKM.